Senin, 26 November 2012

Apollonius dari Perga (bahasa Yunani: Ἀπολλώνιος) (sekitar 262 SM–sekitar 190 SM) adalah seorang ahli geometri dan astronom Yunani yang dikenal karena karyanya mengenai irisan kerucut. Metodologi dan terminologinya yang inovatif, khususnya dalam bidang kerucut, memengaruhi banyak sarjana sesudahnya termasuk Ptolemaeus, Francesco Maurolico, Isaac Newton, dan René Descartes. Adalah Apollonius yang memberi nama elips, parabola, dan hiperbola, seperti yang kita
kenal sekarang. Hipotesis mengenai eksentrisitas orbit, atau deferent dan epicycle, untuk menjelaskan pergerakan teramati dari planet-planet dan perubahan kecepatan Bulan, dipertautkan pada namanya. Teorema Apollonius mendemonstrasikan bahwa dua model tersebut adalah ekuivalen di bawah parameter-parameter yang sesuai. Ptolemaeus menggambarkan teori ini dalam Almagest XII.1. Kawah Apollonius di Bulan dinamai untuk menghormati jasanya.
kenal sekarang. Hipotesis mengenai eksentrisitas orbit, atau deferent dan epicycle, untuk menjelaskan pergerakan teramati dari planet-planet dan perubahan kecepatan Bulan, dipertautkan pada namanya. Teorema Apollonius mendemonstrasikan bahwa dua model tersebut adalah ekuivalen di bawah parameter-parameter yang sesuai. Ptolemaeus menggambarkan teori ini dalam Almagest XII.1. Kawah Apollonius di Bulan dinamai untuk menghormati jasanya.
Dikutip dari http://id.wikipedia.org
Artikel Terkait :
Labels:Tokoh Matematika
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Sahabatku
Search
Label
- Artikel (20)
- Awards Masuk (12)
- BSE SD (6)
- BSE SMA (6)
- BSE SMK (3)
- BSE SMP (3)
- Cara Cepat (1)
- Curhatku (6)
- Daftar Isi (4)
- Info Terkini (5)
- Matematika SD (10)
- Matematika SMA (28)
- Matematika SMK (4)
- Matematika SMP (5)
- Media Pembelajaran (3)
- Program Pembelajaran (1)
- Teori Bilangan (1)
- Tokoh Matematika (13)
- Trigonometri (4)
- UKSW (3)
- Widget (1)
0 comments:
Posting Komentar
Ketentuan Berkomentar :
1. Baca dulu artikelnya.
2. Berkomentarlah dengan sopan.
3. Jangan memasukkan link di kotak komentar.